Selasa, 01 Juni 2010

^Makam Sunan Bonang Tuban^



Jika anda berkunjung ke kota Tuban, Jawa Timur, sempatkanlah berziarah ke makam Sunan Bonang.
Setiap hari, apalagi di bulan Ramadhan, makam Sunan Bonang ramai dikunjungi oleh ribuan peziarah.
Makam Sunan Bonang di Tuban sebetulnya merupakan satu dari empat versi makam Sunan Bonang lainnya.
Tempat lain yang juga dianggap sebagai tempat persemayaman Sunan Bonang, yaitu: di pulau Bawean (Kabupaten Gresik, Jawa Timur),
Desa Singkal di Kabupaten Kediri, dan di Desa Bonang, Lasem, Kabupaten Rembang.

Raden Maulana Makdum Ibrahim, atau yang dikenal dengan nama Sunan Bonang, adalah satu dari sembilan wali (Walisongo) yang dihormati oleh masyarakat Jawa.
Ayahnya adalah Sunan Ampel, sedangkan ibunya bernama Nyai Ageng Manila, puteri dari Arya Teja,
salah seorang Tumenggung dari kerajaan Majapahit yang berkuasa di Tuban.

Sunan Bonang hidup dalam kurun waktu 60 tahun (1465–1525 M) dan menyebarkan agama Islam di daerah Tuban dan sekitarnya.
Dalam berdakwah, Sunan Bonang menempuh cara persuasif, misalnya dengan menciptakan tembang Tamba Ati (penyembuh jiwa),
yang sampai kini masih populer dinyanyikan orang.

Para peziarah yag datang ke makam Sunan Bonang umumnya melakukan doa tahlil maupun membaca surat Yasin.
Akan tetapi, selain untuk berdoa, mengunjungi makam ini peziarah juga dapat menyaksikan jejak penyebaran agama Islam,
khususnya yang dilakukan oleh Sunan Bonang.

Masjid yang menyambut pengunjung ketika memasuki gapura, misalnya,
merupakan masjid tua yang menjadi pusat penyebaran agama yang dilakukan oleh Sunan Bonang.
Di pelataran masjid ini, terdapat salah satu peninggalan Sunan Bonang, yaitu tempat wudhu yang terbuat dari batu.
Hingga kini, batu tersebut terawat dengan baik dan dipagari.

Sebagaimana makam Walisongo lainnya, di komplek makam ini pengunjung dilarang mengambil gambar.
Seorang juru kunci akan setia mendampingi rombongan yang masuk ke dalam cungkup,
dan akan memperingatkan pengunjung yang coba-coba mengambil gambar makam Sunan Bonang.

Melengkapi kunjungan wisata di kota Tuban,
pengunjung dapat menambah daftar tujuan wisata ke sejumlah tempat di dekat lokasi makam Sunan Bonang,
misalnya Goa Akbar yang terletak tepat di bawah Pasar Baru, di pusat kota Tuban.
Makam Sunan Bonang terletak di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sekitar 200 meter dari alun-alun kota.
dan akan memperingatkan pengunjung yang coba-coba mengambil gambar makam Sunan Bonang.

Para pengunjung dapat berziarah ke makam ini sejak pukul 08.00 WIB hingga tengah malam.
Untuk sampai di komplek pekuburan Sunan Bonang, pengunjung dapat menempuhnya melalui kota Surabaya.
Jarak antara Surabaya-Tuban sekitar 91 km atau diperlukan + 2 jam perjalanan dari kota Surabaya,
dengan menggunakan kendaraan umum (bus) ataupun kendaraan pribadi.

Sampai di kota Tuban, untuk menuju makam, pemerintah daerah (pemda) setempat telah menyediakan lahan parkir yang cukup luas.
Dengan demikian, pengunjung bisa memarkirkan kendaraannya di area parkir tersebut
Dari area parkir ini, peziarah harus menyusuri jalan kampung yang membujur ke arah barat,dengan jarak sekitar 200 meter untuk menuju lokasi makam.
Jika enggan berjalan kaki, pengunjung dapat menggunakan jasa angkutan becak.

Selanjutnya, pengunjung akan memasuki gapura yang di dalamnya terdapat sebuah masjid dengan halaman yang luas.
Untuk sampai di komplek makam, peziarah harus memasuki gapura kedua yang berada di belakang masjid.
Di kompleks pemakaman ini, yang dikitari oleh ratusan nisan para kerabat dan murid-murid Sang Sunan,
peziarah harus rela mengantri di luar cungkup (bangunan beratap pelindung makam),
karena cungkup seluas 400 meter persegi itu hanya mampu menampung 25 orang peziarah.
Mengunjungi dan berziarah di komplek pekuburan Sunan Bonang tidak dipungut biaya alias gratis.

Di komplek pekuburan Sunan Bonang ini, peziarah dapat memanfaatkan fasilitas yang ada,
misalnya menggunakan masjid dan berandanya untuk melakukan shalat dan beristirahat,
memanfaatkan tempat wudu dan kamar mandi untuk membersihkan diri,
serta membeli suvenir yang dijajakan oleh kios-kios di sepanjang jalan menuju makam.

Senin, 31 Mei 2010

^Masjid Agung Tuban^


Apabila anda berjalan-jalan di alun- alun kota Tuban,
pasti Anda akan melihat sebuah bangunan besar nan megah,yang bertengger di sebelah barat alun- alun kota Tuban,..
Yup bener banget, itulah Masjid Agung Kabupaten Tuban. Masjid yang didirikan pada waktu pemerintahan Raden Tumenggung Koessoemodigdo (Bupati Tuban ke XXXV)ini,
memiliki berjuta keindahan wisata religi,dengan gaya ala 1001 malam yang dapat membuat kagum para wisatawan yang berkunjung di kota Tuban.
Masjid agung tuban pertama kali dibangun pada tahun 1894,yang dahulu bernama Masjid Jami'. Arsitek mesjid Jami tersebut ialah H.M.Toxopeus20. yang berkebangsaan Belanda.

Masjid yang letaknya tidak jauh dari makam sunan bonang ini memiliki keindahan yang tak kalah oleh masjid- masjid terkenal di penjuru nusantara ini,bahkan sampai masjid nabawi low,..hehe. Dengan ornamen yang begitu indah, polesan yang begitu detail dan tembok yang penuh ukiran
masjid ini menjadi salah satu masjid termegah di Jawa timur.

Apabila anda melihat pada bagian atas masjid ini anda akan dikagumkan oleh kubah yang sangat indah yang menjadikan masjid ini terbilang seperti masjidnya ali baba.perenovasian masjid ini pada tahun 2000 dan membuat Tuban semakin indah akan wisatanya.
Masjid agung tuban juga merupakan salah satu peniggalan sejarah kota Tuban,banyak ajaran- ajaran islam yang disebarkan oleh sunan bonang pada kota tuban oleh masjid ini.

Apabila anda sedang berkunjung di Kabupaten Tuban,sangatlah tidak lengkap apabila belum mengunjungi masjid yang satu ini.Masjid Agung Tuban,.